Kamis, 15 Oktober 2015


https://docs.google.com/document/d/1gamFkb3ITiuDlvX2x27YLutYXv26K5pnZQbEagvNMF4/edit?usp=sharing

Sabtu, 10 Oktober 2015


TUGAS SEJARAH PERKEMBANGAN FISIKA
SEJARAH GRAVITASI DAN AYAT YANG TERKAIT  DENGAN GRAVITASI


Gaya gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antara semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Hukum gravitasi universal merupakan prinsip penting fisika. Ini pertama kali dikodifikasi oleh Sir Isaac Newton tahun 1600-an. Hukum gravitasi universal menyatakan bahwa semua benda yang tertarik satu sama lain oleh gravitasi, gaya tarik tergantung pada massa benda dan berkurang berdasarkan jarak antara mereka. Penemuan Newton digantikan oleh teori Einstein tentang relativitas umum. Hukum gravitasi universal  masih akurat, namun untuk aplikasi yang lebih praktis.
Newton tidak menemukan gravitasi, seperti kepercayaan populer berlaku, tetapi perluasan pada karya ilmuwan sebelumnya seperti Galileo. Newton disebut oleh para ilmuwan ketika ia menulis tulisan yang terkenal, “Jika saya melihat lebih jauh, itu adalah dengan berdiri di bahu raksasa.” Jatuhnya apel menginspirasi Newton untuk mempelajari masalah gravitasi, namun, apel tidak membawa pemahaman instan dengan cara memukul kepalanya. Sebaliknya, ia menggunakan orbit bulan mengelilingi bumi untuk memeriksa dan mengkonfirmasi perhitungan selama rentang waktu 20 tahun. Hukum gravitasi universal secara rinci dalam buku terobosan nya Principia Mathematica, diterbitkan pada tahun 1687.
 

Pada abad setelah masa Newton, hukum gravitasi universal digunakan untuk memprediksi lokasi planet dan satelit alam yang belum ditemukan. Akhirnya penemuan benda-benda angkasa menegaskan bahwa hukum itu benar. Salah satu aspek dari hukum Newton tidak bisa menjelaskan adalah bagaimana gaya gravitasi yang disampaikan antara objek. Gaya fundamental lainnya, seperti elektromagnetik, bekerja karena partikel sub-atom menempuh perjalanan antar obyek, menarik mereka satu sama lain. Sebuah partikel yang sama untuk pembawa gravitasi, graviton, telah dijelaskan dalam teori, tetapi tetap belum ditemukan lebih dari 300 tahun setelah Newton bekerja.
 

Pada abad ke-20, para ilmuwan telah menemukan inkonsistensi kecil dalam hukum gravitasi universal. Inkonsistensi ini dijelaskan oleh teori relativitas umum Einstein. Einstein menyadari bahwa, pada dasarnya, massa benda langit tidak hanya mempengaruhi satu sama lain, tetapi struktur ruang-waktu di sekitar mereka. Efek ini terlihat hanya dalam pengukuran yang sangat tepat dan perhitungan. Untuk aplikasi praktis seperti peluncuran roket, hukum gravitasi universal masih akurat dan lebih mudah untuk menghitung daripada efek relativitas.
 
Jauh sebelum Newton, Al-Quran berbicara soal gravitasi di mana mungkin kita sempat bertanya-tanya mengapa planet, bulan, bintang, matahari serta segala yang ada di bumi tidak berbenturan satu sama lain serta tatasurya yang tidak pernah jatuh. Pertanyaan tentang bagaimana bisa bumi ini, gunung, serta lautan bisa berpijak secara tetap dan stabil mungkin juga sempat terpikirkan oleh kita. Seperti yang kita tahu dan pelajari di bangku sekolah, hukum gravitasilah yang berlaku dan Al-Quran telah menyatakannya sebelum Newton. 

  1. Surah Luqman ayat 10
 Allah swt berfirman
 

 
Artinya : “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang.” (QS. Luqman [31]:10) 


Para mufasir di bawah ayat itu menjelaskan permasalahan gravitasi bumi. Mereka berkata: Di ayat itu dijelaskan beberapa dari mukjizat-mukjizat Al Qur’an, yakni menjelaskan sesuatu yang mana orang-orang di saat itu sama sekali belum pernah berfikir tentangnya, dan bahkan membayangkannya pun belum pernah. Salah satu permasalahan itu adalah tiang-tiang tak nampak yang berguna untuk menyangga benda-benda langit dalam tata surya kita. Yang maksudnya adalah daya tarik (gravitasi) dan daya tolak yang menjadi rahasia di balik orbit, rotasi dan evolusi tata surya.


2. Surah Al-An’aam : 59






 


Artinya: Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata.